Diberdayakan oleh Blogger.

Yuk, Belajar Sama Pygmalion!

Dia memang hanya seorang pemahat dan pembuat patung. Tidak lebih. Tetapi dia memiliki perbedaan dengan para pemahat lainnya, sehingga boleh dikatakan kalau dia bukan pemahat sembarangan.

Tekniknya dalam memahat benar-benar membuat kagum banyak orang. Kalau dia membuat patung manusia, maka patung buatannya itu sedemikian sempurna sehingga hampir-hampir mirip dengan manusia aslinya. Tidak heran kalau sang raja banyak menggunakan jasanya untuk dibuatkan patung penghias istana.

Selain kepiawaiannya dalam memahat, ada hal lain yang disukai oleh raja dari si pemahat yang bernama Pygmalion itu. Dia termasuk orang yang selalu berpandangan positif terjadap kejadian yang dialami, betapapun kejadian itu sungguh tidak menyenangkan bagi kebanyakan orang.

Suatu ketika, pohon apelnya yang berbuah lebat dan siap panen dicuri anak-anak. Dengan rakus anak-anak itu mengambil semua buah apel tanpa sisa sedikitpun. Tetangganya yang melihat kejadian itu segera melapor. Tapi apa kata Pygmalion, "Biarlah, tidak apa-apa. Kasihan anak itu. Mungkin selama ini mereka kurang mendapat pendidikan sehingga tidak tahu kalau mencuri itu tidak baik. Atau mungkin selama ini mereka tidak pernah makan buah apel."

Dan pada hari yang lain, datanglah sang raja ke rumah Pygmalion. "Aku ingin mengajakmu berburu." Maka dengan senang hati Pygmalion menerima ajakan sang raja. Di hutan, tugas Pygmalion adalah memasang peluru ke dalam senapan sang raja. Tapi sial, hari itu dia membuat kesalahan sehingga peluru yang dipasang justru meletus tepat di bagian pelatuk senapan sang raja. Tak ayal jempol sang raja hancur dan harus diamputasi.

Atas kesalahannya, Pygmalion dipenjara. Sementara Pygmalion sendiri menerima keputusan raja dengan tabah dan menganggapnya sebagai hal yang biasa-biasa saja. Pada kesempatan yang lain, raja berburu sendirian. Kali ini nasib sial kembali menimpanya karena saat asyik berburu, dia justru ditangkap suku-suku kanibal pemakan daging manusia.

Sebelum tubuh sang raja disantap, dilakukanlah sebuah upacara. Tapi betapa kagetnya sang kepala suku saat melihat tangan sang raja ternyata tidak lengkap. Tanpa jempol. Sementara di dalam suku itu berlakulah sebuah hukum, bahwa pantangan memakan tubuh manusia yang cacat, tidak sempurna. Dengan menyesal, dilepaskanlah sang raja.

Dalam perjalanan pulang, teringatlah sang raja akan Pygmalion. Dia sadar bahwa secara tidak langsung keteledoran Pygmalion dulu justru menjadi penyelamat bagi hidupnya. Sang raja menyesal. Sesampainya di istana, dia bebaskan Pygmalion dan dengan amat menyesal dia meminta maaf kepada si pemahat itu.

"Tidak apa-apa, raja. Kejadian ini justru baik buat saya dan raja," ujar Pygmalion.

"Bagaimana mungkin kamu katakan ini baik. Padahal saya sudah semena-mena memenjarakan kamu," kata raja.

"Justru itu raja. Seandainya saya tidak dipenjara dan ikut berburu dengan raja, mungkin saya yang akan disantap oleh para suku kanibal itu sementara raja dibiarkan bebas. Sebaliknya, raja juga harus memandang baik dengan hilangnya jempol raja akibat keteledoran saya dulu. Sebab jika tidak ada kejadian seperti itu, justru kita berdua yang mungkin akan disantap oleh mereka."

Raja mengangguk pelan. Dia berpikir, bahwa ternyata ada benarnya juga meniru kebiasaan Pygmalion yang selalu mencari sisi baik dari setiap kejadian yang menimpa. Betapapun kejadian itu sangat tidak mengenakkan.

Sahabatku yang baik! Kita juga pernah mengalami kejadian yang kurang menyenangkan. Tetapi janganlah pikiran kita hanya fokus pada sisi negatif dari kejadian itu. Carilah celah untuk menemukan sisi positifnya. Sebab dengan begitu, kita bisa tetap memiliki harapan untuk berbahagia di tengah penderitaan yang datang menimpa.

So, Keep your spirit, Guys!

-yuk, gabung ke blog ini untuk dapat postingan menarik lainnya.    

Yuk, Saatnya Kamu Beralih Ke CariCommunity.com

Saat ini, siapa sih yang nggak kenal dengan yang namanya social media? Hampir setiap orang sepertinya pernah bersentuhan dengan trend gaya hidup yang satu ini. Contohnya adalah facebook dan twitter. Bisa dipastikan, mereka yang pegang handphone sudah pada punya akun kedua jejaring tersebut. Kecuali bagi mereka yang merk handphone-nya sudah masuk kategori udzur alias tuwir.

Melalui jejaring social, kita jadi begitu mudah berbagi banyak informasi dengan banyak orang. Bahkan dengannya kita memiliki kesempatan yang luas untuk berhubungan dengan siapa saja di seluruh dunia. 

 Dari sekian banyak media social yang kita ketahui, pernahkah sobat mendengar tentang CariCommunity.com? Selamat deh, bagi yang sudah tahu. Tapi bagi kalian yang baru mendengarnya sekarang, maka kalian harus pelajari juga tentang media social yang satu ini. 

Kenapa harus? Ya, itu pertanyaan yang bagus. 

CariCommunity.com bisa dibilang sebagai media social yang berbeda dengan media social lainnya seperti halnya facebook dan twitter. Sebagai media social yang berbasis web, CariCommunity.com dibuat untuk memberdayakan beragam komunitas di seluruh dunia demi mencapai tujuan-tujuan mereka melalui penggunaan teknologi internet (World Wide Web) secara professional dan menguntungkan.

Kita tahu kan, di dunia ini banyak sekali komunitas yang dibuat berdasarkan kesamaan hoby atau kesukaan masing-masing anggotanya. Ada Komunitas Bagpacker, Komunitas Fotografer, Komunitas Mancing, Komunitas Blogger, Komunitas Penulis Cerita dan sebagainya. Apakah komunitas-komunitas itu hanya ada di Indonesia? Nggak dong. Di seluruh dunia juga ada komunitas yang sama seperti itu. Termasuk di Amerika, Inggris, Afrika dan seterusnya.

Sekarang coba bayangkan, apa yang akan terjadi seandainya berbagai komunitas di seluruh jagad raya itu terhubung satu sama lain melalui jejaring media social? Seru pastinya dan kita butuh media social yang benar-benar relevan untuk menjembatani kepentingan-kepentingan setiap komunitas itu.

Hanya saja, media social seperti halnya facebook dan twitter belum mampu mengakomodir kebutuhan komunitas tersebut. Mengapa? Sebab kedua media social ini biasanya dikelola secara perorangan sehingga tidak ada kesempatan bagi anggota lain untuk berbagi lebih kepada sesama anggota komunitasnya. Kalaupun ada keuntungan secara financial, yang menikmati ya hanya seorang itu.  

Nah, celah inilah yang ditangkap oleh Wun Fie Loa dan Andi Sjamsu untuk mendirikan CariCommunity.com. Dengan pengalamannya di industri IT selama 25 tahun di Amerika Serikat, baik Wun Fie Loa dan Andi Sjamsu mengenal dengan baik kebutuhan setiap komunitas.  Sehingga CariCommunity.com yang mereka ciptakan tidak hanya membantu setiap komunitas mencapai tujuan-tujuan mereka, namun pada saat yang bersamaan menghubungkan setiap komunitas dengan Usaha-Usaha Kecil-Menengah (UKM) untuk memperoleh keuntungan bersama.

Dan lagi, CariCommunity.com bukan hanya menjadi sebuah layanan media social yang memungkinkan kita untuk saling berkomunikasi dan berbagi informasi sesama komunitas di seluruh dunia. Lebih dari itu, media ini juga memungkinkan kita untuk saling berkoordinasi demi mencapai tujuan dan keuntungan bersama. Persis seperti kita mengelola komunitas pada umumnya.

Inilah yang membedakan CariCommunity.com dari media social lainnya. Jadi tunggu apalagi, saatnya kalian bergabung dengan CariCommunity.com. Mau tahu info lebih lanjut, tungguin posting berikutnya ya.

-silahkan gabung di blog ini untuk dapat informasi menarik lainnya.

Perihal "Secangkir" Semangat

Sudah pada tahu kan dengan bahasa iklannya Kopi Kapal Api; Secangkir Semangat untuk Indonesia. Kalau untuk semangat, kenapa harus secangkir, bukannya seember, segalon dan seterusnya?

Ya, semangat itu harusnya ekstra. Untuk melakukan sesuatu, semangat yang harus kita siapkan adalah semaksimal mungkin. Tidak mungkin sebuah usaha akan memberikan hasil maksimal kalau pengerjaannya justru dilakukan dengan semangat minimal. Apakah bahasa iklan itu salah?

Mungkin bukan masalah salah dan benar. Tetapi intinya adalah perlunya membiasakan diri melakukan hal-hal positif meski itu terbilang kecil dan sederhana. Untuk menjadi pribadi yang penuh semangat, kita perlu membentuknya melalui latihan-latihan yang sederhana. Setahap demi setahap atau dalam bahasa iklan kopi itu mulailah dengan secangkir dulu.

Meskipun kita termasuk penggila kopi, tetap tidak mungkin kita akan menenggak seember penuh dalam sekali duduk. Semuanya tetap harus dimulai dari yang terkecil. Dari gelas-gelas yang kecil. 

Jadi, jangan sepelekan kebiasaan positif meskipun kelihatannya tidak seberapa. Sebab tidak ada keberhasilan besar yang tidak melalui usaha-usaha kecil. Untuk menjadi penyuka kopi sejati, kita tetap harus minum melalui gelas kan. Bukan ember. 

So, keep your spirit!

- yuk, gabung di blog ini untuk dapat postingan menarik lainnya.