Mungkin sudah banyak
yang mengenal atau paling tidak mendengar tentang daun kelor. Di kampung
halaman saya, Madura, tepatnya di Desa Candi Kecamatan Dungkek Kabupaten
Sumenep, daun kelor merupakan sayuran favorit yang tidak boleh ketinggalan saat
makan.
Di sana, daun kelor
dikenal dengan nama Marongghi, mirip sekali dengan nama latinnya, Moringa
Oleifera atau Moringaceae. Atau jangan-jangan nama latin kelor itu
berasal dari Madura ya....capa tau.
Tapi, saat saya hijrah
ke Jawa Tengah, tepatnya di Desa Banjareja Kuwarasan Kebumen, saya mulai jarang
menikmati sayur daun kelor. Bukan karena pohonnya tidak ada, melainkan karena
masyarakat tidak banyak mengenal bahwa daun kelor ternyata bisa dijadikan
sebagai sayuran. Selama ini mereka hanya tahu bahwa daun kelor itu adalah
makanan favorit kambing dan daunnya hanya digunakan sebagai alat untuk
membersihkan kuku orang yang sedang meninggal ketika mereka dimandikan.
Hiiii....!
Karena sudah begitu
kangennya saya dengan sayur daun itu, akhirnya suatu waktu saya masak sendiri
daun kelor dengan bumbu yang sangat sederhana. Bawang merah, bawah putih,
kencur, garam, sedikit penyedap dan gula. Bumbu itu diuleg dan kemudian di
rebus bersama daun kelornya, terutama yang masih muda. Sedaaapp...memang. Tak
kalah dari daun bayam dan katu.
Daun kelor tak hanya
enak dimakan, tapi juga menyehatkan karena berbagai kandungan yang dimilikinya.
Bahkan pohon kelor juga berguna untuk menjaga kondisi tanah dan sumber mata
air. Silahkan baca Manfaat Daun Kelor dan segeralah menanam pohon kelor dan
nikmati daunnya sebagai sayuran pelengkap menu makan harian Anda.
0 komentar:
Posting Komentar