Diberdayakan oleh Blogger.

Tuan Netanyahu dan Obama

Tuan Obama dan Netanyahu!

Sulit saya membayangkan Anda berdua bisa tidur nyenyak di tengah kecamuk perang atau lebih tepatnya pembantaian yang dilakukan terhadap warga Gaza, Palestina. Setiap saat, warga Gaza bertarung melawan kematian yang dapat dengan begitu mudah menyergap mereka kapan saja, dimana saja. Apa yang Anda berdua lakukan, Tuan?

Sulit saya membayangkan bagaimana rasanya menjadi warga Gaza, Palestina, yang sedang berpuasa menahan lapar dan dahaga di tengah guyuran peluru, rudal, taburan bom-bom yang berhambur meruntuhkan rumah-rumah mereka yang semula mereka bangun dengan susah payah. Tak sampaikah tuan berdua berpikir ke sana?

Begitu jauh jarak membentang antara kami dengan Palestina, Tuan. Tetapi rasa solidaritas kemanusiaan kami disini yang menciptakan munculnya rasa haru di hati menjadikan kami merasa begitu dekat hingga seakan-akan tangis duka mereka adalah tangisan kami pula. Memang hanya doa dan sedikit sumbangan yang kami berikan untuk mereka. Selebihnya, kami mengetuk hati Anda berdua, Tuan.

Tuan, Obama. Negara Anda dikenal sebagai polisi dunia, menjunjung tinggi hak asasi dan demokrasi. Begitu mentereng sebutan ini. Tetapi kenapa Anda dan negara Anda terlihat begitu ringkih menyikapi arogansi Israel terhadap warga Gaza di Palestina? Dan Anda, Tuan Netanyahu, bagaimana bisa menganggap negara Anda sebagai negara bermoral dan suci dengan membiarkan tentara Anda membantai disana-sini.

Tuan Netanyahu! Kami buta akan politik internasional. Kami tidak mengerti siapa yang bersalah diantara Israel dan Palestina. Kami sungguh tidak paham motif kecamuk perang yang begitu berkepanjangan. Kami hanya menyadari satu hal bahwa terlalu banyak nyawa meregang di bumi para Nabi ini dan ini harus segera dihentikan.

Tuan Obama! Lihat apa yang sudah dilakukan oleh pendahulu Anda. Kecerobohan mereka ikut campur tangan urusan negara lain menyebabkan Baghdad makin sekarat. Juga negara-negara Arab lainnya yang dibuat centang perenang. Semua itu adalah prestasi buruk yang jangan sampai Anda lanjutkan dalam pemerintahan Anda.

Tuan berdua yang terhormat. Pernahkah Anda bayangkan, suatu pagi Anda bercengkerama dengan sanak famili, anak dan istri. Lalu satu jam berikutnya Anda sudah kehilangan mereka semua dalam sebuah pembantaian yang membabi buta. Pernahkah Anda melongok sebuah rumah sakit penuh ceceran darah dan potongan tubuh, ditingkahi erangan rasa sakit dan tangisan kehilangan yang menyayat. Pernahkah Anda menghayati tatapan seorang bocah kecil berlumur darah, dengan nafas terengah menunggu ajal kematian yang hampir tiba, menatap wajah ibunya yang terisak?

Tuan Obama dan Netanyahu. Perang bukan saja adu kekuatan tentara. Kesedihan yang menguras air mata justru adalah perang yang lebih hebat dari segalanya. Sementara Anda berdua telah melakukan keduanya. Anda bekerjasama memuntahkan peluru dan alat peledak untuk menciptakan tangis kesedihan bagi Palestina.

Tuan! Yang Anda lakukan saat ini sama sekali bukanlah peperangan. Tetapi pembantaian. Anda telah merenggut paksa keceriaan anak-anak, ketulusan para orangtua, kehangatan sanak saudara. Anda berdua telah menanam kehancuran, bukan pada masa depan Palestina, melainkan pada anak-anak dan generasi masa depan Anda berdua. 

Jika Anda percaya bahwa Tuhan akan membalas kebiadaban manusia atas manusia lainnya, maka saat ini Anda sedang menempuh jalan untuk menantang perang dengan-Nya.

Indonesia, 22 Juli 2014.