Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » PELAJARAN BERHARGA DARI SEEKOR KUCING PELIHARAAN

PELAJARAN BERHARGA DARI SEEKOR KUCING PELIHARAAN

Ataka dan Kucingnya Lagi Tidur
Suatu waktu di hari Jum'at, bertepatan dengan hari dimana istri saya boleh pulang dari rumah sakit setelah lima hari opname akibat typus, dalam perjalanan menuju rumah sakit saya menemukan dua ekor anak kucing merayap-rayap di tengah jalan raya. Masih sangat kecil kedua anak kucing itu. Yang satu berwarna orange putih, satunya berwarna hitam abu-abu. Entah bagaimana kedua anak kucing itu bisa berada di tengah jalan. Karena khawatir dilindas kendaraan, keduanya saya pungut dan saya bawa pulang.
 
Merawat anak kucing yang masih bayi, tentu sangat sulit melakukannya. Apalagi mereka masih perlu ASIK alias Air Susu Ibunya Kucing. Karena tak mungkin mencari induknya, jadilah saya sebagai orang tua asuh bagi kucing-kucing balita itu. Setiap pagi mereka saya buatkan susu, dikasih makan pindang. Tidak lupa juga setiap pagi dan sore dilap dengan kain yang diberi dettol mengingat anak saya sering megang-megang mereka berdua.
 
Hari demi hari, kedua kucing itu makin bertambah besar. Namun sayang, kucing yang berwarna hitam abu-abu pergi entah kemana. Tinggallah kucing berwarna orange sendirian yang menjadi teman hiburan saya sekeluarga. Terutama anak saya yang begitu menyayanginya. Kucing orange itu jinaknya menggemaskan. Kalau saya jalan-jalan pagi hari dia ikut di belakang. Kalau saya lari, dia ikut lari mengejar. Kegemarannya yang lain adalah menangkap tikus di dapur.
 
Satu lagi yang membuat saya sekeluarga sangat sayang kepada itu kucing; bila dia berak atau kencing, keduanya dilakukan di kamar mandi tepat di lubang comberan. Setiap hari dia tak pernah pergi kemana-mana. Malam hari ikut tidur di kamar bersama-sama. Bila malam-malam kami bangun untuk kencing, dia pun ikut pergi ke kamar mandi dan lalu kencing. Di siang hari, kerjanya hanya tidur dan ikut duduk di samping saya, istri saya atau anak saya kalau sedang belajar mengaji. Kami memberinya kalung rantai kecil berwarna kuning sebagai tanda bahwa kami sangat terhibur olehnya.
 
Kucing itu, benar-benar menunjukkan pengabdiannya kepada keluarga saya dengan tingkah polahnya yang lucu dan menggemaskan serta ketangkasannya mengusir tikus. Maka tak heran kalau istri saya selalu membelikannya ikan pindang yang memang secara khusus diberikan untuk dia. Dan sesekali, dia pun dapat jatah minum susu sachet yang dibuat dalam mangkok kecil. Bila kebetulan saya memancing, dia pun ikut menunggui saya di pinggir sungai dan terlihat betapa girangnya dia saat mata kail saya berhasil disambar ikan. Bila yang nyangkut di kail hanyalah ikan-ikan kecil, saya memberikannya dan dia menyantapnya dengan begitu lahap.
 
Memperhatikan kucing itu, saya berpikir betapa mewahnya apa yang didapatkan kucing saya itu. Dia tidak bekerja apa-apa selain hanya mengabdi kepada tuannya dengan tingkahnya yang membuat kami terhibur melihatnya. Tapi apa yang dia peroleh? Jatah pindang setiap hari dan juga susu. Untuk mendapatkan pindang, dia tak perlu mengais-ngais di pasar. Untuk minum susu, dia tak perlu susah-susah mendapatkannya sebab kami dengan senang hati akan memberikannya sebagai balasan atas pengabdian yang dia lakukan.
 
Sampai di sini, saya akhirnya memahami jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya; kenapa ada orang yang rejekinya selalu lancar meski dia tidak bekerja (bekerja seperti pada umumnya) dan sehari-hari hidupnya hanya digunakan untuk mengabdi kepada Tuhan dan melayani masyarakat. Maha benar Allah yang berfirman dalam hadis qudsi-Nya, "Wahai dunia, mengabdilah kepada orang-orang yang mengabdi kepada-Ku."
 
Kucing atau anjing saja rejekinya ditanggung habis-habisan selama dia mengabdi pada tuannya, apalagi kita manusia yang sudah pasti rejeki kita akan ditanggung  oleh Tuhan bila kita benar-benar tulus mengabdi kepada-Nya. Mari dan semoga saya, kita semua tidak putus asa dan selalu tulus mengabdi kepada-Nya. 

Terima kasih kucingku. Kau adalah salah satu ayat-ayat Allah yang telah membuatku memahami arti sebuah pengabdian.
 
Salam meonnngggg. Semoga bermanfaat.

Kebumen, 13 Juni 2016

1 komentar:

  1. Cak, aku punya cerita bersambung tentang kucing dan telah kukirim ke media massa.. Ceritanya agar mirip dengan kucingnya jenengan.. Bedanya, kucingku datang sendiri ke rumah.. Juga, kucingku carokong di awal kehadirannya di rumah..hehe.(Rachem)

    BalasHapus