Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » Buka Puasa Itu Dilema

Buka Puasa Itu Dilema

Barangkali hanya sekadar keisengan diri saya saja ketika tiba-tiba muncul pertanyaan di benak saya, "Kenapa Tuhan menentukan waktu berbuka puasa itu harus di waktu maghrib, waktu yang sejatinya mepet antara harus menuntaskan menu buka dan shalat maghrib yang begitu pendek itu? Kenapa Tuhan tidak mensyariatkan buka puasa di waktu isya atau paling tidak di waktu ashar?"
 
Dari berbagai pengembaraan yang saya lakukan...wesss nggaya, akhirnya saya coba rumuskan sendiri jawabannya.
 
Sungguh tidak ada yang salah, alias benar banget kalau Tuhan mensyariatkan bahwa waktu berbuka puasa itu di waktu maghrib. Menurut saya, ada beberapa hal alasannya.
 
https://thetoiletpost.files.wordpress.com/2013/06/20130622-091638.jpg
Pertama, sebagaimana yang kita pahami, bahwa puasa itu adalah menahan diri dari makan, minum, berhubungan seksual di siang hari, merokok dsb. Intinya, saat puasa, kita dilarang berhubungan dengan segala sesuatu yang bersifat duniawi, dimana hal-hal duniawi itu merupakan sesuatu yang paling dekat dan paling sering kita lakukan.
 
Kedua, ketika maghrib tiba atau ketika tiba waktu berbuka, Nabi menganjurkan (sunnah) agar kita berbuka dengan kurma atau air putih, sebuah takaran menu yang sederhana banget. Setelah itu segeralah menghadap Allah yakni shalat maghrib.
 
Maka di sinilah sesungguhnya pangkal masalahnya. Saat berbuka puasa, kita seperti ditantang apakah kita hendak mendahulukan kepentingan menghadap Allah dengan mengerjakan shalat maghrib yang waktunya singkat itu di awal waktu, atau sebaliknya, kita puaskan dulu nafsu kita dengan mendahulukan melahap segala jenis menu buka puasa sementara menghadap Allah dengan shalat maghrib kita nomorsekiankan.
 
Karena itu, tidak heran bila saya lebih banyak kurang enjoynya melakukan shalat maghrib pada saat perut sudah penuh dengan menu takjil yang menggairahkan itu.
 
Sebaliknya, kalau saya buka puasa dengan satu-dua butir kurma dan segelas air lalu kemudian shalat maghrib, pikiran saya di waktu shalat pun sama tidak enjoynya. Sebab yang terbayang adalah apa yang harus saya makan terlebih dahulu setelah shalat maghrib ini selesai saya lakukan. Jadinya, tidak jarang wirid maghrib saya di bulan puasa ini terasa lebih pendek dibanding bulan lain di luar Ramadhan.
 
Ini benar-benar tantangan orang berpuasa karena harus memilih antara menomorsatukan Tuhan atau menu buka yang tergelar di meja makan. 

Kebumen, 25-6-2015 (10:49)
  

0 komentar:

Posting Komentar