Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » Sudah Waktunya Puasa Lagi..!

Sudah Waktunya Puasa Lagi..!


http://www.mediabaca.com/wp-content/uploads/2012/08/memahami-pengertian-hilal.jpg
Sering kita mendengar celotehan orang-orang di sekitar, “Wah, ini sudah bulan Sya’ban. Sudah itu bulan Ramadhan lagi. Puasa lagi.” Sungguh ini celotehan yang sederhana atau bahkan biasa saja kedengarannya. Tapi pernahkah kita menyadari kalau celotehan seperti itu seakan menggambarkan rasa ketidakpercayaan kita tentang begitu cepatnya waktu berlalu. Rasanya baru kemarin kita berpuasa, tiba-tiba sekarang Ramadhan sudah kembali hadir di depan mata.

Ya, waktu memang begitu cepat berganti. Apalagi bagi kita yang bergelut dengan rutinitas pekerjaan setiap hari. Dengan rutinitas pekerjaan seperti itu, kita seringkali terperangah oleh bergantinya bulan yang begitu cepat berlalu. Dari Januari ke Februari, lalu dari Maret ke Mei dan dari Mei hingga sekarang Juni, semua berjalan seakan dalam sekilatan mata memandang.

Benar kata pepatah yang mengatakan, bahwa sesuatu yang tak bisa dikalahkan di samping Tuhan dan kematian adalah waktu itu sendiri. Siapa yang bisa menghambat laju waktu? Tak ada. Siapa yang bisa memutar waktu hingga kita bisa kembali lagi kepada nostalgia masa lalu? Tak ada. Waktu terus berjalan dan kita ‘dilibas’ di dalamnya.

Konon, Imam Ghazali pernah memberi dua pertanyaan kepada muridnya, “Muridku, apa yang paling jauh dan sekaligus paling dekat di dunia ini?” Si murid menjawab, “Yang paling dekat adalah urat leher sedang yang paling jauh adalah bintang-bintang.” Imam Ghazali tersenyum sambil mengangguk. Tapi kemudian dia berkata, “Ingat, yang paling dekat adalah kematian sebab kita mendekatinya. Sementara yang paling jauh adalah sejarah karena kita meninggalkannya.”

Jika kita renungkan, sungguh benar apa yang dikatakan sang imam. Kematian memang merupakan peristiwa yang sangat dekat kepada kita karena usia kita berjalan mendekatinya. Sebaliknya sejarah merupakan sesuatu yang jauh dari kita karena kita memang bergerak menjauhinya. Dari masalah ini, kita secara tidak langsung dituntut untuk mengoreksi tentang apa sudah kita lakukan dalam rangka mengisi waktu-waktu kita selama ini.

Kalau kita berbicara waktu, sebaiknya kita perhatikan baik-baik apa yang pernah disabdakan Rasulullah Saw. Dalam salah satu sabdanya beliau pernah berkata, bahwa keberuntungan seseorang adalah apabila hari ini dia jauh lebih baik dari hari sebelum-sebelumnya. Sebaliknya, kerugian seseorang adalah apabila hari ini dia sama saja atau bahkan lebih buruk dari sebelum-sebelumnya.

Sabda Rasulullah Saw ini secara tidak langsung memberikan motivasi kepada kita untuk tidak membiarkan waktu atau kesempatan yang kita miliki berlalu dengan sia-sia. Kita perlu berusaha memastikan, bahwa harus ada kebaikan-kebaikan yang kita perbuat dalam detik-detik waktu yang kita miliki. Waktu merupakan sesuatu yang teramat mahal dan tak bisa dihargai dengan harta benda yang kita punyai. Kita tidak bisa mengulang waktu, mengatur perputarannya sesuai selera kita dan apalagi melompatinya. Yang bisa kita lakukan adalah mengisi waktu kita hari ini, entah dengan kebaikan atau sebaliknya keburukan.

Kita tidak perlu risau jika memang belum mampu melakukan amal kebaikan yang besar demi menghargai waktu yang kita miliki. Mari kita lakukan amal baik meski menurut pandangan orang lain terbilang kecil dan sederhana. Sebab amal kebaikan yang sederhana sekalipun tetap akan mendapatkan perhatian dari Allah SWT. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Begitulah janji Allah dalam surat Al-Zalzalah ayat 7. 

Oleh sebab itu, kita patut bersyukur karena Allah SWT memperkenankan kita untuk menjumpai kembali dengan hadirnya waktu bulan Ramadhan tahun ini. Namun kita perlu bertanya apakah bulan Ramadhan tahun ini akan kita sambut dengan penyambutan dan amalan yang sama seperti Ramadhan tahun lalu? Atau kita sudah mempunyai rencana untuk menyambut dan mengisinya dengan kegiatan-kegiatan yang melebihi dari Ramadhan-Ramadhan yang sudah pernah kita lalui?

0 komentar:

Posting Komentar